RSS

PENTINGNYA MOTIVASI BERPRESTASI BAGI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar tidak bisa terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi dan menunjang keberlangsunganya. Bagi lembaga pendidikan, setelah menentukan program-progam dan kurikulum pendidikan, haruslah mempunyai prinsip dalam menentukan arah teknis pelaksanaan cita-cita dari progam dan kurikulum yang telah dicanangkan. Salah satu penunjang utamanya adalah, adanya motivasi belajar bagi peserta didik yang terstruktur dan terkonstruk dengan baik.
Motivasi merupakan jantung-nya proses belajar. Oleh karena motivasi begitu penting dalam proses pembelajaran, maka tugas dosen yang pertama dan terpenting adalah membangkitkan atau membangun motivasi mahasiswa terhadap apa yang akan dipelajari oleh mahasiswa. Motivasi bukan saja menggerakkan tingkah laku, tetapi juga mengarahkan dan memperkuat tingkah laku. Mahasiswa yang bermotivasi dalam pembelajaran akan menunjukkan minat, semangat dan ketekunan yang tinggi dalam pelajaran, tanpa banyak bergantung kepada Dosen. Tetapi pada faktanya antar mahasiswa mempunyai motivasi yang berbeda-beda, hal itu terbukti dengan kelulusannya tidak bersamaan.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan oleh dosen dalam membangkitkan motivasi mahasiswa dalam belajar melalui pengembangan motivasi ekstrinsik, seperti memberikan penghargaan atau celaan, membangun persaingan, memberikan hadiah atau hukuman, dan memberi tahu kemajuan yang dicapai oleh mahasiswa. Masing-masing cara mempunyai kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahannya sendiri. Dosen harus menentukan cara yang paling tepat sehingga berbagai kelemahan dapat dikurangi atau dihindarkan sama sekali, dan sebaliknya kekuatan-kekuatan yang ada dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya.
Berdasarkan pada uraian di atas maka penyusun tergerak untuk menyusun sebuah kegiatan makalah yang memadukan antara motivasi belajar dan prestasi mahasiswa. Oleh karena itu penyusun mengambil topik Pentingnya Motivasi Berprestasi Bagi Mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini, kami menjabarkan beberapa rumusan masalah yaitu,
1. Apakah definisi dari motivasi dan belajar?
2. Seberapa pentingnya motivasi dalam meningkatkan prestasi mahasiswa?
3. Bagaimana peran dosen sebagai pendidik dalam membangkitkan motivasi berprestasi mahasiswanya?
4. Faktor – faktor apakah yang mempengaruhi prestasi mahasiswa?
5. Seperti apakah tips-tips meningkatkan motivasi berprestasi yang efektif?

C. Tujuan/Manfaat
Adapun tujuan dari makalah ini adalah,
1. Mengetahui pengertian dan definisi motivasi dan belajar.
2. Mengetahui pentingnya motivasi dalam meningkatkan prestasi mahasiswa.
3. Menjelaskan peran dosen sebagai pendidik dalam membangkitkan motivasi berprestasi mahasiswanya.
4. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi mahasiswa.
5. Mengetahui tips-tips meningkatkan motivasi berprestasi yang efektif.

BAB II LANDASAN TEORI
Michel J. Jucius (Onong Uchjana Effendy, 1993: 69-70) menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Menurut Dadi Permadi (2000: 72) motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baik yang positif maupun yang negatif.
Menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”.
BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi
Menurut Ngalim Purwanto (2004: 64-65), apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun kurang penting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Ini berarti, apa pun tindakan yang dilakukan seseorang selalu ada motif tertentu sebagai dorongan ia melakukan tindakannya itu. Jadi, setiap kegiatan yang dilakukan individu selalu ada motivasinya.
Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi dua: (1) motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal yang timbul dari dalam diri pribadi seseorang itu sendiri, seperti sistem nilai yang dianut, harapan, minat, cita-cita, dan aspek lain yang secara internal melekat pada seseorang; dan (2) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi eksternal yang muncul dari luar diri pribadi seseorang, seperti kondisi lingkungan kelas-sekolah, adanya ganjaran berupa hadiah (reward) bahkan karena merasa takut oleh hukuman (punishment) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi)

B. Pengertian Prestasi
pengertian prestasi menurut A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”. Sedangkan menurut W.S Winkel (1996:165) “Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan. Dalam dunia perkuliahan prestasi seseorang mahasiswa ditentukan oleh yang tertulis adalah Indeks Prestasi (IP) dan yang tidak tertulis adalah softskill dari seorang mahasiswa.

C. Pentingnya Motivasi Dalam Meningkatkan Prestasi Mahasiswa
Motivasi untuk berprestasi Adalah motivasi yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan, baik yang berasal dari standar prestasinya sendiri di waktu lalu atau prestasi orang lain. Yang terpenting adalah bagaimana caranya ia dapat mencapai suatu prestasi tertentu. Ciri-ciri mahasiswa dengan motif berprestasi tinggi adalah :
a. Selalu berusaha, tidak mudah menyerah
b. Menentukan sendiri standar prestasi
c. Secara umum tidak menampilkan hasil yang lebih baik pada tugas rutin tetapi biasanya menampilkan hasil yang lebih baik pada tugas yang memiliki arti bagi mereka
d. Tidak didorong oleh hadiah dalam melakukan sesuatu
e. Cenderung mengambil resiko bertaraf sedang dan diperhitungkan
f. Mencoba mendapat umpan balik dari tindakannya
g. Mencermati lingkungan dan mencari kesempatan
h. Bergaul lebih untuk memperoleh pengalaman
i. Menyenangi situasi menantang, dimana mereka dapat memanfaatkan kemampuannya.
j. Cenderung mencari cara unik untuk menyelesaikan masalah
k. Kreatif
l. Dalam belajar seakan-akan dikejar-kejar waktu.

D. Peran Dosen dalam Membangkitkan Motivasi Prestasi Mahasiswa
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Bagi mahasiswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi dosen. Karena di dalam diri mahasiswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Mahasiswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan dosen. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi mahasiswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas dosen adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh dosen untuk menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik, makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Memberikan hadiah untuk mahasiswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi antar mahasiswa atau diskusi antar kelompok.
4. Memberikan pujian kepada mahasiswa yang berprestasi.
5. Memberikan hukuman kepada mahasiswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar.
6. Memberikan dorongan dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.

E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa
Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal/pribadi dan eksternal/lingkungan (Gage & Berliner, 1992; Winkel, 1997).
1. Faktor internal
a. Inteligensi
Taraf inteligensi seseorang dapat tercermin dalam prestasi dikampusnya di semua mata kuliah (Winkel, 1997). Jadi, ada korelasi antara inteligensi dengan kesuksesan di kampus (Gage & Berliner, 1992). Peserta didik dengan taraf inteligensi yang tinggi diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan peserta didik yang memiliki taraf inteligensi yang lebih rendah.
b. Motivasi
Motivasi merupakan tenaga dorong selama tahapan proses belajar yang berfungsi untuk (Sukadji, 2000):
1. Mencari dan menemukan informasi mengenai hal-hal yang dipelajari
2. Menyerap informasi dan mengolahnya
3. Mengubah informasi yang didapat ini menjadi suatu hasil (pengetahuan, perilaku, keterampilan, sikap, dan kreativitas.
Menurut McLelland dan Atkinson (dalam Djiwandono, 2002), motivasi yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah motivasi berprestasi, di mana seseorang cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses.
c. Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat menyesuaikan diri secara unik dengan lingkungannya (Allport dalam Hurlock, 1978). Kepribadian dapat berubah dan dimunculkan dalam bentuk tingkah laku. Organisasi adalah hubungan antar traits yang selalu berubah dan diwujudkan dalam bentuk traits-traits yang dominan. Sedangkan sistam psikofisik adalah kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, keadaan emosi dan dorongan-dorongan. Sistem inilah yang akan mendorong seseorang untuk menentukan penyesuaian dirinya sebagai hasil belajar atau pengalaman.
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah terutama orang tua, memegang peranan penting serta menjadi guru bagi anak dalam mengenal dunianya. Orang tua adalah pengasuh, pendidik dan membantu proses sosialisasi anak. Utami Munandar (1999) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka semakin baik prestasi anak. Termasuk juga sejauh mana keluarga mampu menyediakan fasilitas tertentu untuk anak (televisi, internet, dan buku bacaan).
b. Lingkungan sekolah
Menurut Ormrod (2006) lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan yang nyaman sehingga anak terdorong untuk belajar dan berprestasi. Ada beberapa karakteristik lingkungan sekolah yang nyaman sebagai tempat belajar (Burstyn & Stevens dalam Ormrod, 2006) , yaitu:
1. Kampus mempunyai komitmen untuk mendukung semua usaha mahasiswa agar sukses baik dalam bidang akademik maupun sosial.
2. Adanya kurikulum yang menantang dan terarah
3. Adanya kebijakan dan peraturan kampus yang jelas. Misalnya panduan perilaku yang baik, konsekuensi yang konsisten, kesempatan menjalin interaksi sosial serta kemampuan menyelesaikan masalah.
4. Adanya partisipasi mahasiswa dalam pembuatan kebijakan kampus
5. Adanya mekanisme tertentu sehingga mahasiswa dapat menyampaikan pendapatnya secara terbuka tanpa rasa takut
6. Mengadakan kegiatan untuk mendiskusikan isu-isu menarik dan spesial yang berkaitan dengan murid

F. Tips-Tips Meningkatkan Motivasi Belajar yang Efektif
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi. Tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
1. Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi
2. Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Belajar apapun. Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal.
4. Belajar dari internet.
5. Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif.
6. Mencari motivator

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Motivasi berprestasi dapat berasal dari diri pribadi mahasiswa itu sendiri (motivasi intrinsik/motivasi internal) dan/atau berasal dari luar diri pribadi mahasiswa (motivasi ekstrinsik/motivasi eksternal). Kedua jenis motivasi ini jalin-menjalin atau kait mengait menjadi satu membentuk satu sistem motivasi yang menggerakkan mahasiswa untuk belajar.
Motivasi belajar dapat meningkat apabila dosen membangkitkan minat mahasiswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi pengajaran, menyatakan harapan dengan jelas, dan memberikan umpan balik (feed back) dengan sering dan segera.
Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan berusaha melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan terhadap kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, memiliki ketidakpuasan terhadap prestasi yang telah diperoleh serta mempunyai tanggung jawab yang besar atas perbuatan yang dilakukan sehingga seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi pada umumnya lebih berhasil dalam menjalankan tugas dibandingkan dengan mereka yang memiliki motif berprestasi yang rendah.
Sebagai mahasiswa, berprestasi dibidang akademik merupakan suatu keberhasilan. Banyak kesulitan yang terjadi pada masa perkuliahan berlangsung yang menuntut mahasiswa harus menyelesaikannya, seperti pembuatan makalah, laporan kasus, pembuatan skripsi. Tantangan dan hambatan ini sering membuat mahasiswa menjadi cemas bahkan stresss. Jika mahasiswa itu memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, permasalahan-permasalahan di atas dapat teratasi dengan mudah.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.duniapsikologi.dagdigdug.com
http://www.google.com
http://www.WHANDI.NET
http://www.WordPress.com
http://www.AnneAhira.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: